Mendengar tangisanmu menghiburkan aku
Apatah lagi mendengar gelak tawamu
Melihat mukamu gembira selalu, lembut hatiku
Adakalanya hatiku sayu, pilu
Telatahmu, kemanjaanmu buat aku terharu
Kecomotan mukamu membuatkan engkau cantik pada pandanganku
Susah rasanya hendak berpisah lama-lama denganmu
Ketiadaanmu dirasakan kehilangan sesuatu
Rinduku padamu bertambah mendalamnya
Itulah dia anakku Mubarakah dan Fathiyah, jantung hatiku
Engkau berdua menempa sejarah, yang tidak boleh kulupakan
Engkau direman dua bulan bersama ibumu
Tapi engkau tidak tahu
Engkau tetap gembira selalu
Seolah-olah pergi berkelah
Tapi aku sayu lebih-lebih lagi ibumu
Jika engkau panjang umur, engkau akan terkejut
Ibarat main filem, engkau termasuk pelakon tambahan
Anakku Mubarakah, Fathiyah
Moga-moga panjang umurmu
Agar engkau dapat membaca sejarah hidupmu bersama ayah dan ibumu
Sejarahmu tercatat nak, bersama perjuangan suci ini
Di Akhirat kelak engkau berdua turut menjadi saksinya
Apabila ayah mati, sekiranya panjang umurmu, sambunglah perjuanganku ini
Inilah perjuangan Nabi yang ayah pusakai
Engkau warisilah wahai anakku bersama kakak-kakak dan abang-abangmu
oleh : Abuya Ashaari Muhammad at Tamimi